Minggu, 25 September 2011

Tugas metode analisis TEMA : BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

TEMA : BAHAN BAKAR MINYAK

1

ANALISA PENYEBAB KELANGKAAN

BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

Sulaiman
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

 

Pendahuluan
          Bahan Bakar Minyak atau yang dikenal dengan sebutan BBM ini sangat diperlukan dalam kebutuhan sehari-hari baik rumah tangga maupun perusahaan besar, Oleh itu karena masyarakat maupun perusahaan tidak bisa melepaskan permasalahan dengan bahan bakar minyak sehingga menjadi ketergantungan terhadap BBM baik sekala kecil mau besar. Jadi apabila tejadi kelangkaan BBM pengaruhnya akan sangat besar terhadap kebutuhan dan akan terjadi kepanikan karena bahan bakar minyak  susah untuk didapatkan dan harga yang ditawarkan menjadi tinggi.
Perumusan Masalah
Perumusan masalahnya ialah sebagai berikut :
Apa penyebab kelangkaan BBM dan kepanikan masyarakat serta Apa dampak dengan terjadinya kelangkaan BBM. Apa yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia yang disebabkan kelangkaan bahan bakar minyak ini dan mencari solusi untuk memecahkan permasalahan ini, serta seberapa besar ketergantungan manusia dengan bahan bakar minyak (BBM).
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Memecahkan masalah yang terjadi akibat kelangkaan bahan bakar minyak dan memberikan penjelasan apa saja dampak yang terjadi akibat kelangkaan bahan bakar minyak ini. Sehingga tidak ada lagi kepanikan masyarakat dengan kenaikan atau kelangkaan bahan bakar minyak.



Pembahasan

1.Sebanyak 14 wilayah di Indonesia meminta tambahan kuota BBM bersubsidi.

Dirjen Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita H Legowo, menyatakan kelangkaan BBM yang terjadi di beberapa tempat karena adanya konsumsi BBM yang naik tinggi. Konsumsi naik menjadi 69.310 kiloliter per hari pada Juni. "Pada Juni, konsumsi naik tinggi hingga 69.310 kiloliter per hari. Karena disparitas harga, makanya konsumsi BBM subsidi makin lama makin naik," kata Evita saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung MPR-DPR RI, Jakarta, Kamis 7 Juli 2011. Konsumsi yang naik itu akhirnya mengakibatkan kelangkaan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 14 wilayah di Indonesia meminta tambahan kuota BBM bersubsidi. Dari 14 wilayah itu, dua di antaranya diusulkan pemerintah dan 12 wilayah diusulkan pemerintah kabupaten. "Masih banyak yang meminta kuota tambahan, baik kepada BPH Migas, Pertamina maupun ESDM," kata Evita.
          Dua provinsi itu yaitu Kalimantan Timur dan Bangka Belitung. Sementara itu, 12 kabupaten yaitu Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siau Tagulandang, Lembata dan Sanggau. Sisanya Kabupaten Poso, Yahukimo, Buru Selatan, Panial, Mimika, Jayawijaya, dan Puncak Jaya. Evita menjelaskan, sebelum Januari, konsumsi BBM subsidi sebanyak 64.100 kiloliter per hari. Pada Februari dan Maret terus naik masing-masing sebanyak 65.090 kiloliter per hari dan 66.820 kiloliter per hari. Ditambah April, konsumsi BBM naik menjadi 66.830 kiloliter per hari, dan Mei juga naik menjadi 67.900 kiloliter. Peningkatan konsumsi ini disebabkan harga BBM non subsidi naik.
2.Kelangkaan BBM Akibat Kepanikan Masyarakat
a.      Kelangkaan minyak dikabupaten jambi

Kelangkaan bahan bakar minyak di Kabupaten Sarolangun, Jambi, diduga akibat "panic buying, yakni masyarakat ramai-ramai membeli BBM. Kepanikan itu terjadi diduga akibat maraknya pemberitaan kelangkaan BBM di beberapa wilayah, padahal penyaluran BBM di Kabupaten Sarolangun sudah melebihi kuota, demikian siaran pers PT Pertamina Sumatera Bagian Selatan melalui humasnya Roberth MV yang diterima Jumat.

Ia menjelaskan, Pertamina tetap melaksanakan penyaluran BBM sesuai dengan kebutuhan di Kabupaten Sarolangun. "Panic buying ini memicu percepatan konsumsi BBM di SPBU-SPBU yang terdapat di Sarolangun," ujarnya. Berdasarkan data, kata Roberth, realisasi BBM premium untuk Kabupaten Sarolangun hingga akhir Mei 2011 mencapai 11.760 kiloliter (KL). Jumlah itu telah melebihi (over kuota) penyaluran yang ditetapkan pemerintah sebanyak 4,3 persen dari kuota sebanyak 11.280 KL. Sementara itu, realisasi BBM jenis solar hingga akhir Mei 2011 telah mencapai angka 9.582 KL atau telah over kuota sebanyak 13,8 persen dari kuota yang ditetapkan sebanyak 8423 KL. Untuk menjaga menjaga kelancaran distribusi BBM di Kabupaten Sarolangun, Pertamina selalu berkoordinasi bersama pemda setempat beserta jajaran aparat keamanan, agar pendistribusian BBM dapat berjalan dengan aman dan tepat sasaran. Roberth mengatakan, Pertamina akan terus melakukan langkah dalam menangani kondisi ini, antara lain dengan melakukan komunikasi yang efektif serta monitoring stok BBM di SPBU melalui program monitoring stok seperti Management Stok SPBU (MS2). Selain itu, Pertamina juga membuka layanan kontak center Pertamina di nomor 500-000 atau (0711) 518500.(*).


b.      Kelangkaan minyak dikabupaten jambi makin meluas

Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, namun kini sudah merambah ke Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Sarolangun. Antrean kendaraan tak terhindarkan di beberapa SPBU, terutama deretan kendaraan jenis dump truck dan bus untuk mendapatkan BBM jenis Solar. Khusus di Kota Jambi, antrean panjang terjadi di SPBU di kawasan Terminal Alam Barajo Simpang Rimbo dan SPBU Simpang Pucuk. Kelangkaan BBM terutama Solar ini terjadi di beberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi sejak sekitar dua bulan lalu, khususnya bagi SPBU yang berada di pelintasan jalan kendaraan angkutan batubara. Akibatnya, untuk mendapatkan Solar hanya bisa melalui pedagang eceran yang harganya mencapai Rp 9.000-Rp 10.000 per liter.

           Abdul Fattah, Ketua Hiswana Migas Provinsi Jambi, mengakui jika kelangkaan BBM jenis Solar ini diakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan angkutan batubara. Dalam kurun waktu setahun ini saja, beberapa perusahaan pemegang izin kuasa pertambangan sudah mulai melakukan ekplorasi. Menurut Fattah, salah satu cara untuk mengatasi itu hanya dengan menambah jumlah kuota. "Jika tidak dilakukan penambahan kuota, kelangkaan BBM di daerah ini akan terus berlanjut. Saya sudah melapor ke Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan pihak Pertamina agar kuota Solarnya ditambah," ujar Fattah, Kamis, 23 Juni 2011. Pertamina telah menetapkan kuota BBM kebutuhan Provinsi Jambi pada Juni 2011 dalam per harinya, meliputi Premium 888 kiloliter, Kerosin 231 kiloliter, dan Solar 1.157 kiloliter. Khusus di dalam kawasan Kabupaten Merangin, Bungo, dan Kabupaten Tebo, kelangkaan bukan hanya pada jenis Solar, tapi juga Premium.  PT Pertamina (Persero) mengaku tidak bisa menambah kuota dengan alasan sudah ada ketentuan dari pihak BPH Migas dan anggota DPR RI. "Kita saat ini tidak bisa menambah kuota karena memang sudah dibatasi," kata M. Harun, Wakil Presiden Komunikasi Corporate PT Pertamina (Persero). Harun menuding kelangkaan BBM di Provinsi Jambi diakibatkan adanya penyalahgunaan yang dilakukan pihak SPBU dan perusahaan industri. "Gimana tidak langka Mas, jika di lapangan disalahgunakan. Penyalahgunaan ini terjadi di tingkat SPBU. Untuk itu kita meminta pemerintah daerah dan BPH Migas mengawasi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan jangan melayani kalangan industri," katanya
3.Kelangkaan BBM Terus Berlangsung

SELATPANJANG(DP)-PERSOALAN distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tak kunjung surut. Kelangkaan atau keterbatasan pasokan terjadi silih berganti di sejumlah daerah termasuk Meranti terus berlangsung. Tidak hanya menyengsarakan warga, persoalan ini juga mengganggu usaha, seperti aktivitas melaut nelayan, tukang ojek dan bahkan anak-anak sekolah dan perkantoran. Dari Pantauan Dumai Pos, hampir seluruh Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) di Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi dalam beberapa pekan terakhir kekurangan stok BBM jenis bensin. Akibatnya, warga setiap hari harus antri mendapatkan BBM. Belum diketahui secara pasti, penyebab kelangkaan bensin, namun diperkirakan akibat keterlambatan pasokan. Menurut beberapa petugas APMS, kendaraan yang mengangkut bensin dari Pekanbaru sering terlambat, jumlah pasokan BBM ke APMS juga dikurangi, bahkan terpaksa antrian dengan memakan waktu yang lama . Warga berharap, kelangkaan premium di Selatpanjang segera diatasi, terlebih lagi dalam menghadapi lebaran Idul Fitri nanti.


Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Dari catatan dari atas dapat kita simpulkan bahwa kepanikan masyarakat terhadap kelangkaan BBM ini diakibatkan berita yang mengabarkan bahwa akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak, oleh karena itu masyarakat khususnya pengencer berbondong-bondong untuk membeli minyak untuk disimpan dan akan dijual kembali dengan harga yang tinggi selain itu juga kelangkaan bahan bakar minyak ini disebabkan lambatnya pemasokan minyak didaerah itu sendiri.

Saran
Dari pembahasan diatas dan melihat beberapa factor yang mendukung akibat kelangkaan bahan bakar minyak, disini saya sedikit menyarankan kepada pemerintahan khususnya diaerah yang sering terjadi kelangkaan bahan bakar minyak tersebut hendaknya lebih siap dan siaga untuk terus melihat perkembangan dan melakukan komunikasi yang kuat kepada masyarakat untuk dapat tahu permasalahan yang dihadapi masyrakatnya dan melakukan komunikasi yang baik dengan pemasok bahan bakar minyak untuk tidak sedikit terlambat untuk memasokkan BBM, selain itu juga masyarakat harus bisa menyingkapi permasalah itu sendiri dan bisa bersama untuk memecahkan permasalah yg dialami.

Daftar Pustaka
VIVAnews
Jambi (ANTARA News)




























 2

ANALISA DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM
TERHADAP SEKTOR AGRO INDUSTRI
Sulaiman
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Pendahuluan
Bahan bakar minyak atau yang lebih kita kenal dengan nama “BBM” merupakan suatu komoditas yang sangat berperan penting dalam kegiatan perekonomian. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini bangsa kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan bakar minyak. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan BBM yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan yang membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi. Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan itu akan mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga akan menurunkan tingkat penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Perumusan Masalah
Masalah ini dirumuskan sebagai berikut :
Belum diketahui dampak yang terjadi akibat kenaikan harga BBM terhadap Sektor Agro Industri ini dan sejauh manakah dampak yang akan terjadi dengan kenaikan harga BBM ini terhadap Sektor Agro Industri.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui seberapa besar dampak akibat kenaikan BBM ini di Sektor Agro Industri
2.      Apa saja dampak akibat dari kenaikan BBM ini
3.      Sejauh mana pengaruh rakyat kecil dengan terjadinya kenaikan BBM ini

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1.      Memberikan informasi mengenai dampak dari kenaikan BBM di Sektor Agro Industri dan kebijakan-kebijakan yang diambil terhadap kenaikan BBM ini.
2.      Memberikan Informasi Hubungan antara Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Sektor Agroindustri dengan Pancasila
3.      Memberikan informasi tentang dampak yang dirasakan oleh pelaku Agro Industri ini.

Pembahasan
Kenaikan harga BBM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan APBN yang banyak dihabiskan oleh subsidi. Untuk mengurangi beban subsidi, pemerintah secara periodik melakukan penyesuaian harga BBM agar mendekati harga keseimbangan. Pada 23 Mei 2008 pemerintah menaikkan harga BBM rata-rata 28, 75 %. Kenaikan harga BBM ini sedikit banyak berdampak terhadap sektor agroindustri yang merupakan salah satu sektor terpenting perekonomian Indonesia.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap sektor agroindustri dapat ditelusuri melalui tiga alur transmisi yaitu:  

1.      Secara langsung melalui perubahan harga BBM yang digunakan pada usaha pertanian. Dalam hal ini termasuk penggunaan BBM pada alsintan seperti mesin penyemprot, traktor pengolah tanah, pompa air, mesin pembangkit tenaga listrik, dan alat perontok atau pemipil. Harga BBM berpengaruh langsung pada biaya usaha pertanian, dan selanjutnya terhadap produksi dan keuntungan usaha tani.

2.      Dampak tidak langsung melalui perubahan harga faktor produksi usaha tani, seperti harga pupuk, pestisida, dan bibit serta upah sewa alsintan dan tenaga kerja. Harga pupuk, pestisida, dan bibit serta alsintan karena biaya produksi dan distribusinya dipengaruhi oleh harga BBM baik langsung maupun tidak langsung.

3.      Dampak tidak langsung melalui perubahan harga jual hasil pertanaian. Dampak terhadap harga jual hasil pertanian dapat dipilah menjadi dampak ongkos pemasaran dan dampak permintaan. Jika harga BBM meningkat maka harga ongkos pemasaran terutama ongkos transportasi dan pengolahan juga meningkat, selanjutnya akan menurunkan harga yang diterima petani.


A.    Analisis Hubungan antara Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Sektor Agroindustri dengan Pancasila


Naiknya harga minyak dunia memaksa pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap harga minyak di dalam negeri. Meskipun kenaikan berdampak positif dari sisi bertambahnya pendapatan negara dari penjualan minyak mentah, tetap saja belum sebanding dengan subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk menurunkan harga minyak dalam negeri. Walaupun harga BBM saat ini sudah diturunkan, namun akibat-akibat dari kenaikan harga BBM itu masih terasa sampai saat ini, terutama rakyat kecil karena harga-harga lain tidak serta merta ikut turun.

            Kalau kita analisis lebih dalam bahwa kenaikan harga BBM ini berhubungan dengan Pancasila yaitu sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini terbukti karena dampak dari kenaikan harga BBM dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia terutama rakyat kecil yang mayoritas adalah petani, dalam hal ini berimbas pada sektor agroindustri. Diantaranya berpengaruh langsung pada biaya usaha pertanian (penggunaan mesin-mesin berbahan bakar minyak), perubahan harga faktor-faktor produksi (harga pupuk, pestisida, benih, dan sebagainya), dan perubahan harga jual hasil pertanian.

            Dari cuplikan sebuah buku mengenai Pancasila dijelaskan beberapa pokok pikiran tentang sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia yaitu :

1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.

2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.

3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
            Yang dimaksud dinamis dalam pokok pikiran sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diatas adalah dinamis dalam arti diupayakan lebih tinggi dan lebih baik. Hal ini berarti peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran seharusnya diupayakan untuk lebih baik. Point kedua adalah seluruh kekayaan alam tidak boleh dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi untuk kesejahteraan semua orang dan kepentingan bersama menurut potensinya masing-masing. Termasuk juga minyak di Indonesia harus digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dan point ketiga menjelaskan bahwa dalam masyarakat ada orang yang berkedudukan lemah yang memiliki potensi dan berperan demi kesejahteraan negeri ini misalnya kaum petani, maka mereka perlu dilindungi agar dapat bekerja sesuai bidangnya tanpa merasa kesulitan dalam memaksimalkan kerjanya untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.

            Telah kita ketahui bersama bahwa sektor agroindustri mampu mempekerjakan angkatan kerja terbanyak (sekitar 44%) dibandingkan dengan sektor lain. Agroindustri juga telah menyediakan sebagian besar kebutuhan pangan seluruh rakyat. Agroindustri telah berhasil menopang perekonomian dan ketahanan pangan nasional. Walaupun peranannya begitu penting sampai saat ini, sektor agroindustri masih belum mampu memberikan pendapatan yang layak bagi para pelakunya. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan harga BBM maka akan berdampak besar terhadap sektor agroindustri ini. Kenaikan BBM baik secara langsung maupun tidak langsung sama artinya dengan upaya pemerintah mengalihkan daya beli masyarakat kelas menengah ke atas ke kelas menengah ke bawah. Sementara daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah akan terpangkas sebesar 35 persen akibat efek ganda kenaikan harga BBM dan inflasi. Dengan adanya kenaikan harga BBM ini menimbulkan inflasi terhadap berbagai barang dan jasa termasuk yang dibutuhkan masyarakat miskin. Apabila pendapatan masyarakat tetap maka akan mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi menurun atau melemah. 

            Menurut analisa BPS, dengan asumsi pendapatan masyarakat tetap (tidak meningkat), diperkirakan apabila kenaikan harga (inflasi) sekitar 10% akan menaikkan penduduk miskin sekitar 30%. Dengan kata lain besarnya pertambahan penduduk miskin tergantung seberapa besar dampak kenaikan BBM terhadap laju inflasi. Hal ini akan memberatkan para petani yang mayoritas merupakan golongan menengah ke bawah dalam hal pemenuhan pangan dan pemenuhan kebutuhan untuk alat-alat pertanian yang membutuhkan bahan bakar minyak. Ketidakadilan kembali dialami oleh para petani, karena kenaikan harga BBM telah mengakibatkan naiknya harga barang-barang lain. Tetapi naasnya dialami oleh petani karena harga beras tidak boleh naik. Alasannya beras hanyalah komponen dan transmitter, bukan penyebab inflasi sebagai produsen pangan murah dan pengendali inflasi, meski hakekatnya persoalan harga dan inflationary-nya perekonomian dipicu kenaikan harga BBM. Inilah yang membuat kaum petani semakin tertindas, sudah sepatutnya kita memberi penghargaan bagi mereka karena berkat kerja keras mereka kita dapat makan nasi bukan malah sebaliknya. Oleh karena itu sudah sepatutnya pemerintah memperhatikan nasib para petani dalam kenaikan harga BBM ini.

           Kenaikan harga BBM di satu sisi memang sebuah tantangan bagi masyarakat untuk semakin meningkatkan taraf hidupnya. Selain itu juga merupakan tantangan bagi pemerintah. Kenaikan harga minyak global juga memberikan tantangan baru bagi para pengambil kebijakan nasional. Upaya untuk terus menjaga stabilitas politik dan makroekonomi serta mengembangkan infrastruktur dalam negeri harus terus dilakukan. Selain itu, pemerintah juga harus lebih proaktif menfasilitasi pergerakan sumber daya antarsektor yang akan terjadi seiring dengan penyesuaian ekonomi domestik. Memang tidak sepenuhnya kebijakan yang telah diambil pemerintah dengan menaikkan harga BBM itu salah. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM untuk menyelamatkan APBN sudah benar, pemerintah juga telah mengimbangi dengan adanya BLT untuk rakyat miskin. Tetapi untuk mengatasi dampaknya terhadap seluruh rakyat Indonesia terutama pada sektor agroidustri sebaiknya pemerintah perlu mengambil kebijakan-kebijakan guna mengatasi dampak kenaikan harga BBM tersebut. Sehingga akan tercipta Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Kebijakan-kebijakan yang perlu diambil antara lain :

a.       untuk mengkompensasi peningkatan biaya produksi usaha tani sebaiknya perlu ditempuh kebijakan non-harga untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha tani. Kebijakan non-harga ini dapat diselaraskan dengan kebijakan sektor riil pertanian, berupa peningkatan kapasitas produksi melalui ekstensifikasi, intensifikasi, dan rehabilitasi irigasi. Untuk peningkatan intensif bagi petani dapat ditempuh melalui kebijakan seperti subsidi pupuk, subsidi benih, subsidi bunga modal, dan intensif non-harga seperti perbaikan infrastruktur dan bantuan alsintan pascapanen.

b.      Untuk menjamin efektivitas harga pembelian, pemerintah perlu melakukan pendampingan bagi petani untuk dapat menjual gabah dengan harga yang memadai, termasuk menghubungkannya dengan para pedagang. Untuk meningkatkan daya saing usaha tani perlu terus dilakukan upaya peningkatan efisiensi dengan menghemat biaya produksi. Komponen yang masih memungkinkan untuk dikurangi adalah biaya penggunaan pupuk dan tenaga kerja, termasuk meningkatkan intensitas mekanisasi.

c.       Pemerintah juga harus mengantisipasi dan menolong mereka yang terkena dampak di-PHK (pemutusan hubungan kerja) akibat perusahaannya bangkrut menanggung kerugian menyusul kenaikan harga BBM. Upaya penciptaan lapangan kerja juga harus terus dilanjutkan dan mencakup antara lain program pengembangan wirausaha, serta pengembangan agroindustri dan produksi pangan yang relatif padat-karya. Itulah diantaranya kebijakan-kebijakan yang sepatutnya diambil oleh pemerintah untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM khususnya di sektor agroindustri. Sehingga akan tercipta Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut juga tidak akan terwujud tanpa kerjasama dari semua pihak baik itu pemerintah maupun masyarakat



Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Sangat besar pengaruh terhadap rakyat kecil dengan adanya kenaikan BBM ini, dengan asumsi pendapatan masyarakat tetap (tidak meningkat), diperkirakan apabila kenaikan harga (inflasi) sekitar 10% akan menaikkan penduduk miskin sekitar 30%. Dengan kata lain besarnya pertambahan penduduk miskin tergantung seberapa besar dampak kenaikan BBM terhadap laju inflasi.

Saran

Hendaknya Pemerintah lebih jeli melihat kondisi rakyatnya yang serba tidak mampu untuk tidak mempersulit memenuhi kebutuhan hidupnya, serta melihat kebawah dulu sebelum memutuskan suatu keputusan yang berakibat buruk bagi rakyat dan juga mempersiapkan lapangan pekerjaan bagi pekerja yang disebabkan kebangkrutan suatu perusahaan tempat mereka bekerja.







3
ANALISA PENGARUH NAIKNYA HARGA BBM TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA

Pendahuluan
              Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini bangsa kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan bakar minyak. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan BBM yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan yang membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi. Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan itu akan mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga akan menurunkan tingkat penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan. Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia. yang membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi. Maka pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. Dan untuk mengimbangi masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM. Kebijakan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) bertujuan mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN dipastikan akan mengalami penurunan yang berdampak langsung pada mandeknya pembangunan nasional. Setelah sekian lama kebijakan subsidi BBM dijalankan , timbul berbagai kontravensi untuk segera menghentikan kebijakan subsidi bbm, karena setelah di lihat-lihat ternyata kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Karena selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN. Subsidi bbm yang melambung tinggi dan terus menekan APBN menyebabkan perekonomian indonesia semakin parah.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah  :
1. Apa yang menyebabkan harga BBM naik? dan akibatnya bagi masyarakat? Bagaimana perbandingan harga bbm setiap tahunnya?
2. Bagaimana keberadaan subsidi BBM? Berapa anggaran subsidi BBM yang di sediakan pemerintah? Apakah kebijakan subsidi BBM tersebut berjalan efektif?

Landasan Teori
1.       Hukum Penawaran Barang
a.       Apabila harga barang naik, maka jumlah barang yang di tawarkan akan naik pula.
b.      Sebaliknya, apabila harga barang turun maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan turun.
2.       Hukum Permintaan barang
a.        Apabila harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun
b.       Sebaliknya, apabila harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta akan naik.
3.       Teori Keynes
a.        permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia dan menimbulkan celah inflasi atau inflationary gap. Permintaan yang meningkat menyebabkan harga barang naik dan terjadi inflasi
Manfaat penelitian
Dalam pembahasan ini, saya akan mencoba membahas mengenai masalah kenaikan harga BBM, yang menimbul kan beberapa permasalahan seperti : Apa yang menyebabkan harga BBM naik dan apa akibatnya bagi masyarakat? Bagaimana perbandingan harga bbm setiap tahunnya? apa peranan subsidi BBM & Berapa anggaran subsidi BBM yang di sediakan pemerintah? Apakah kebijakan subsidi BBM tersebut berjalan efektif?
PEMBAHASAN MASALAH
Sebenarnya dulu indonesia dikenal sebagai negara penghasil minyak dunia namun sekarang indonesia justru menjadi negara pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya produksi minyak di indonesia semakin berkurang. sedangkan permintaan terus bertambah. Ini yang menyebabkan Indonesia harus mengimpor minyak. Selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM lebih murah. Tetapi dengan kenyataan yang ada sekarang bahwa harga minyak dunia telah naik jadi pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak lebih tinggi, Oleh karena itu pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.
faktor utama yang mempengaruhi naiknya harga minyak dunia yaitu :
1. Invasi Amerika Serikat ke Irak, invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat     berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan.
2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi minyak di Teluk Meksiko
3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga perbandingan harga bensin seluruh dunia.
4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.
5. Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
6. cadangan minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.
7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. Yang dampaknya secara langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Akibat dari kenaikan harga BBM antara lain adalah :
1. Inflasi meningkat ( ditandai dengan kenaikan harga harga kebutuhan pokok )
2. Ongkos angkutan umum yang dapat naik
3. Banyak uang menganggur
4. Biaya hidup makin berat
5. Kebutuhan pokok seperti sembako, obat-obatan, biaya rawat rumah sakit naik
6. Banyak yang putus asa
7. Keamanan menurun
8. Penerimaan pajak turun
9. APBN tertekan
10. Subsidi meningkat
11. naiknya angka kemiskinan, pengganguran dan kriminalitas
12. pertumbuhan ekonomi melamban dan menurunkan daya saing
13. kepanikan dan keresahan masyarakat karena bingung bagaimana cara untuk menutupi kebutuhannya karena harga barang-barang mahal
Berdasarkan hasil rangkuman saya dari beberapa sumber, terdapat perbandingan harga BBM yang significant di setiap tahunnya.
Kebijakan subsidi BBM
Subsidi berarti tunjangan. subsidi BBM adalah kewajiban pemerintah untuk membayar kepada pertamina jika pendapatan yang diperoleh pertamina sebagai penyedia BBM di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang di keluarkan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM sebenarnya dengan tujuan mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN akan mengalami penurunan dan itu akan menyebabkan mandeknya pembangunan nasional di negara kita.
Menurut Nota Keuangan dan RAPBN 2011, anggaran subsidi secara total mencapai Rp184,8 triliun (2,6% terhadap PDB). Jumlah ini berarti turun sebesar Rp16,5 triliun (8,2%) bila dibandingkan dengan belanja subsidi dalam APBN-P tahun 2010 sebesar Rp201,3 triliun. Sebagian besar dari keseluruhan alokasi anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2011 tersebut, direncanakan akan disalurkan untuk subsidi energi 72,4%, yaitu:
1. subsidi BBM sebesar 50,2%
2. subsidi listrik sebesar 22,2%
3. 27,6% akan diasalurkan untuk subsidi non-energi berupa pangan, pupuk, benih, bunga kredit dan pajak.
Apakah kebijakan subsidi BBM tersebut berjalan efektif?
 Setelah setahun kebijakan subsidi BBM dijalankan, timbul berbagai kontravensi untuk segera menghentikan kebijakan subsidi bbm, karena setelah di lihat-lihat ternyata kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Kebijakan ini justru membuat perekonomian indonesia semakin parah. Ini karena pada awalnya subsidi bbm diperuntukan kepada warga negara yang kurang mampu, namun kenyataannya disalahgunakan oleh kalangan kelas menengah keatas. Hal ini menyebabkan subsidi BBM salah sasaran dalam penyalurannya, karena subsidi yang tujuannya diberikan oleh kelompok yang kurang mampu tapi ternyata lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat kelas atas. 40 persen kelompok pendapatan rumah tangga terkaya justru menikmati 70 persen subsidi tersebut, sedangkan 40 persen kelompok pendapatan terendah hanya menikmati sekitar 15 persen.
Menurut imbuh Syahganda. “Penghematan subsidi BBM memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pendidikan masyarakat. Alokasi dana dari penghematan subsidi yang mencapai Rp 38,18 Triliun (dari 2011-2013) akan dapat menunjang program percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan pendidikan, Alokasi dana tersebut juga akan dapat digunakan untuk membuat konsep pendidikan gratis secara menyeluruh untuk seluruh siswa” . Oleh karena itu perlu adanya penghematan dan pengawasan agar sasarannya tidak melenceng dari yang seharusnya. Karena dengan semakin besarnya subsidi BBM, kemampuan pemerintah untuk membiayai berbagai program yang berorientasi pada perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin seperti pendidikan, kesehatan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyediaan infrastruktur menjadi terancam dikurangi. Setelah sekian lama masyarakat difasilitasi oleh pemerintah dengan subsidi BBM, akhirnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diberlakukan gebrakan yang sangat sensasional. Mulai dari menaikkan BBM industri di tahun 2007, pengurangan subsidi di awal 2008 dan akhirnya dihapus pada akhir 2009.
          Umar Said mengemukakan bahwa subsidi BBM juga hanya akan membebani generasi mendatang. Pasalnya, subsidi yang membebani APBN itu biasanya menimbulkan defisit yang ditutup dari utang. “Nah utang-utang akibat subsidi BBM ini yang akan menanggung adalah generasi mendatang. Ini kan tidak adil. Sebab yang menikmati subsidi adalah kita atau generasi sekarang ini,”  
Pada permasalahan ini, saya akan mencoba untuk menganalisis sejumlah alasan yang mendukung penghapusan kebijakan subsidi BBM. Dan usaha-usaha apa saja yang dapat di tempuh untuk menghemat pemakaian BBM.
Berikut adalah hasil analisis saya mengenai sejumlah alasan yang mendukung penghentian kebijakan subsidi adalah :
1. subsidi itu kini diragukan manfaat ekonominya. konsumsi BBM kita pada sektor transportasi sangat boros.
2. subsidi BBM kita tidak tepat sasaran. Lebih banyak dinikmati golongan orang kaya.
3. harga BBM yang rendah, selain tidak mendorong efisiensi, rawan terhadap penyelundupan
4. penyediaan BBM oleh perusahaan monopoli tidak transparan dan tidak efisien.
5. subsidi menghasilkan ketergantungan sangat tinggi pada BBM, padahal indonesia mempunyai sumber energi cadangan gas dan batu bara lebih besar daripada minyak bumi. Jadi subsidi bbm tidak mendorong perkembangan sumber energi non-BBM tersebut.
Dari alasan-alasan diatas kita dapat mengetahui jika kebijakan subsidi BBM ternyata tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Oleh karena itu menurut saya jalan yang terbaik untuk menstabilkan APBN kita adalah dengan menghentikan pemberian subsidi BBM dan menempuh cara lain untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah harus memikirkan cara lain untuk efisiensi konsumsi bahan bakar minyak negara kita.
` Usaha-Usaha Penyelesaian Masalah untuk penghematan pemakaian BBM menurut Umar said ialah :
1. pengendara bermotor dengan memberlakukan speed limit 55 mph/88 km bagi seluruh kendaraan
2. menganjurkan kepada industri mobil untuk mendesain kendaraan dalam bentuk yang lebih kecil bermesin 4 cylinder, compact, aerodinamis dan light.
3. efisiensi energi pada sektor transportasi.
Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Jika semua masyarakat meningkatkan konsumsinya terhadap BBM, maka tidak heran jika terjadi kenaikan harga BBM, Ini dikarenakan permintaan yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan akan membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi.
Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya beli masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik. Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan. Berbanding terbalik dengan penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami penurunan, maka penawaran barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran.
Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi naik turunnya tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan masyarakat akan barang tersebut.
b. Saran
Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat dan harus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangat menyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terus menaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian berkurang. Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyak dengan melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi.















































1 komentar:

  1. Kita juga mempunyai jurnal mengenai Metode Analisis, silahkan dihubungi dan dibaca. Berikut linknya:
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/856/1/Paper_Peter_Avinanta_Why_Because.pdf
    Semoga bermanfaat!

    BalasHapus