Kamis, 24 Maret 2011

KONDISI MAKROEKONOMI SAAT INI


KONDISI MAKROEKONOMI SAAT INI

BERDASARKAN KESIMPULAN UMUM, perekonomian dunia saat ini dianggap memasuki tahap atau era pemulihan. Capital flow mulai meningkat dan umumnya mengalir ke Negara-negara berkembang (Emerging Market Economies/EMEs). Negara-negara berkembang menarik perhatian investor Global karena dianggap lebih dinamis dan bersaing (low cost).  Aliran dana yang sedemikian besar ke Negara-negara berkembang pada sisi yang lain menumbuhkan kecemasan baru, terutama di Negara industri maju. Program pengalihan pabrik atau lokasi manufaktur ke Negara berkembang otomatis menutup peluang penambahan investasi di Negara-negara berkembang yang secara langsung menimbulkan ancaman penambahan pengagguran.
Aliran capital yang sedemikian hebat ke Negara-negara berkembang juga menimbulkan kekhawatiran terkait persepsi hot-money atau dana-dana yang sifatnya jangka pendek dan mengalir cepat demi sekedar mencari keuntungan. Bukan dana investasi jangka panjang. Alirtan hot-money tersebut memang dapat menimbulkan goncangan karena mudah berubah arah. Saat arah berubah dengan cepat otomatis akan dapat pula memengaruhi persepsi terhadap kondisi makroekonomi sebuah Negara. Maka beberapa himbauan muncul dalam wacana internasional untuk setidaknya membatasi atau melakukan control atas aliran dana hot-Money tersebut. Sebuah wacana yang mungkin sangat sulit dimunculkan dalam bentuk praturan atau regulasi tertentu.
Akibat lain dari krisis yang dianggap telah berlalu adalah bagaimana setiap pemerintah seluruh Negara didunia menempuh kebijakan spesifik yang logis demi mengamankan perekonomiannya masing-masing. Muncul kembali azas proteksionisme yang meskipun tidak diakui secara eksplits, namun memang dapat dirasakan. Azas proteksionisme yang saat ini cukup hebat dianaggap sebagai anak kandung dari krisis financial global yang begitu dahsat. Tentu saja proteksionistis tidak dengan mudah dicabut setelah diberlakukan untuk melindungi diri. Proses ini membutuhkan waktu cukup panjang dan tentu berpengaruh kepada akselerasi pemulihan ekonomi dunia.

Rawannya Makroekonomi

Meskipun secara umum dunia dianggap telah berada pada era pemulihan, namun disana-sini masih terdapat ancaman gejolak financial yang mungkin sulit terelakkan. Beberapa Negara dikawasan eropa telah mengalamin kesulitan likuiditas yang parah dan signal negative ini telah telah menumbuhkan rasa cemas yag signifikan dalam memandang kondisi makroekonom Global. Termasuk FCI (Financial Conditions Index). Bahkan penurunan persepsi tersebut terjadi pula di Negara-negara yang sebelumnya cukup solid, antara lain China India dan Indonesia. Permasalahan yang muncul seiring dengan gejolak financial global yang terjadi pada akhir tahun 2007 menyisakan persoalan sangat kompleks pada beberapa fakta berikut ini :
Ø  Utang luar negeri
Ø  Tingkat inflasi
Ø  Utang dalam negeri
Ø  Portofolio investasi dan
Ø  Foreign direct investment (FDI)
Dalam masa atau era yang normal, dengan pengelolaan yang penuh kehati-hatian, persoalan tersebut diatas tidak akan teralu berpengaru. Namun saat seluruh Negara didunia dalam kondisi yang sangat dahaga likuiditas, maka fator-faktor tersebut menimbulkan masalah yang bahkan membuka peluang yang sangat fatal. Cukup banyak Negara yang saat ini mengalami kesulitan financial dan semakin terjerat dalam belitan kesulitan akibat tidak adanya peluan untuk menambah utang disebabkan oleh persepsi global yang masih sangay negative.

       Kesimpulan
Berdasarkan FCI yang dalam beberapa tahun terakhir membuktikan keakuratannya demi memprediksi kondisi makroekonomi dunia, maka disimpulkan bahwa tahun 2010 adalah tahun yang sangat sulit ditebak dengan kecendrungan (Trend) mengarah negative.
Peringatan ini bukan untuk menumbuhkan sikap pesimistis tetapi lebih diharapkan setiap Negara, otorita keuangan, sector rill dan masyarakat umum lebih waspada dan tidak terjebak pada persepsi positif yang membutakan mata. Dunia masih menghadapi  persoalan yang berat..


Sumber : Selective Investment Guidelines in Indonesia  (KAPITAL MARKET)

Pengertian Globalisasi


1. PENGERTIAN GLOBALISASI
        Seorang ahli sosiologi, Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.
Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat untuk menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media komunikasi massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema jemukan (pluralitas) budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu peristiwa yang terjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan proses saling memengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu berlangsung sebagai proses dua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses dominasi budaya yang satu terhadap lainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat terhadap budaya di negara Timur.
Hal ini seperti yang dikatakan seorang ahli bernama R. Robertson bahwa globalisasi adalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu. Ahli lain bernama Martin Albrow mengatakan globalisasi menyangkut seluruh proses di mana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia yang tunggal, komunitas global.
Pendapat lain tentang globalisasi.
a.   A. G. McGrew
Globalisasi mengacu pada keserbaragaman hubungan dan saling keterkaitan antar masyarakat yang membentuk sistem dunia modern. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
b.  Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial di mana halangan-halangan bersifat geografis pada tatanan sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
c.  Emmanuel Richter
Jaringan kerja globalisasi yang secara bersamaan manyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan dan persatuan dunia.


d.  Thomas L. Friedma  
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
e.  Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
f.  Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
g.   Bank Dunia
Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.
           Ada sebagian yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat  untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru atau kita bisa mengatikan kesatuan ko-eksistensi yang nantinya akan mengahpus batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Pengertian ini didukung oleh pihak yang mendukung terjadinya sebuah evolusi sosial ekonomi dan budaya. Namun bagi pihak yang tidak sependapat menyebutkan bahwa globalisasi sebagai sebuah proyek  rekayasa negara-negara adikuasa (kapitalis) untuk tetap menjaga eksistensi dan pengaruhnya terhadap dunia terutama dunia ketiga. Stigma negatif disematkan kepada globalisasi oleh para pendukung ide ini, globalisasi dipandang hanya evlolusi dari kapitalisme dimana negara2 kaya akan mengontrol perokonomian dunia sedangkan negara negara kecil atau yang sering disebuk negara ketiga hanya dieksploitasi dan semakin terbenam karena tidak mempunyai daya saing..
         Salah satu tokoh yang berpendapat bahwa Globalisasi berdampak negatif adalah Dosen dari Universitas Ohio Elizabeth Fuller Collins. Collins menyebutkan bahwa dampak negatif globalisasi adalah bahwa kapitalisme pasar bebas yang bersanding manis dengan istilah  ekonomi neoliberal  memperlakukan tenaga kerja, uang, tanah dan sumber alam sebagai faktor produksi semata atau komoditas yang diperjual belikan. Akibatnya, Suplay dan demand dari tenaga kerja, uang, tanah dan sumber alam akan ditentukan dan menentukan harga di pasaran. Dampak langsung yang diakibatkan kondisi ini adalah krisis finansial, instabilitas politik, dan ancaman kelestarian lingkungan.

Dikutip dari :